Pengertian Brix, Pol , dan HK
Dalam industri gula dikenal istilah-istilah pol, brix
dan HK (hasil bagi kemurnian). Istilah-istilah ini muncul dalam analisa gula,
baik dari nira sampai menjadi gula kristal. Nira tebu pada dasarnya terdiri
dari dua zat yaitu zat padat terlarut dan air. Zat padat yang terlarut ini
terdiri dari dua zat lagi yaitu gula dan bukan gula.
Berikut skema
bagian-bagian dari nira.
Baik buruknya kualitas nira tergantung dari banyaknya jumlah gula yang terdapat dalam nira. Sekarang bagaimanakah caranya menghitung gula yang terkandung dalam nira tebu tersebut?
Baik buruknya kualitas nira tergantung dari banyaknya jumlah gula yang terdapat dalam nira. Sekarang bagaimanakah caranya menghitung gula yang terkandung dalam nira tebu tersebut?
DERAJAT BRIX
Brix adalah
jumlah zat padat semu yang larut (dalam gr) setiap 100 gr larutan. Jadi misalnya
brix nira = 16, artinya bahwa dari 100 gram nira, 16 gram merupakan zat padat
terlarut dan 84 gram adalah air. Untuk mengetahui banyaknya zat padat yang
terlarut dalam larutan (brix) diperlukan suatu alat ukur.
Pengukuran
Brix dengan Piknometer
Piknometer adalah suatu alat untuk menentukan berat jenis benda. Alat ini terbuat dari gelas berbentuk seperti botol kecil, dilengkapi dengan tutup dengan lubang kapiler. Alat ini mempunyai volume tertentu dan dibuat sedemikian sehingga pada t0 yang sama selalu terukur volume yang sama.
Dengan menggunakan piknometer yang berisi air kemudian
setelah itu piknometer diisi larutan gula, dan setelah dikoreksi dengan
temperature maka dapat dihitung berat jenis larutan tersebut. Dari tabel berat
jenis brix didapat brix yang belum dikoreksi. Kemudian dengan melihat tabel
koreksi temperature dapat dihitung brix terkoreksi.Piknometer adalah suatu alat untuk menentukan berat jenis benda. Alat ini terbuat dari gelas berbentuk seperti botol kecil, dilengkapi dengan tutup dengan lubang kapiler. Alat ini mempunyai volume tertentu dan dibuat sedemikian sehingga pada t0 yang sama selalu terukur volume yang sama.
Penentuan Brix dengan Hydrometer (Timbangan Brix)
Alat ini paling umum pemakaiannya di pabrik, karena pemakaiannya mudah dan
cepat. Terbuat dari bahan gelas, berbentuk silindris yang bagian bawahnya
berbentuk bola. Pada bagian atas meruncing dan pada bagian ini terdapat skala
yang menunjukkan derajat brix.
Prinsip kerjanya adalah bahwa gaya keatas yang dialami oleh suatu benda yang dicelupkan dalam cairan tergantung dari berat jenis cairan. Jadi semakin kecil berat jenis maka hidrometer semakin tenggelam. Kemudian brix akan ditunjukkan pada skala yang persis berada di permukaan cairan tersebut.
Prinsip kerjanya adalah bahwa gaya keatas yang dialami oleh suatu benda yang dicelupkan dalam cairan tergantung dari berat jenis cairan. Jadi semakin kecil berat jenis maka hidrometer semakin tenggelam. Kemudian brix akan ditunjukkan pada skala yang persis berada di permukaan cairan tersebut.
Indeks bias suatu larutan gula atau nira mempunyai hubungan yang erat dengan brix. Artinya bahwa jika indeks bias nira bisa diukur, maka brix nira dapat dihitung berdasarkan indeks bias tersebut. Alat untuk mengukur brix dengan indeks bias dinamanakan Refraktometer. Dengan menggunakan alat ini contoh nira yang digunakan sedikit dan alatnya tidak mudah rusak.
DERAJAT POL
Derajat pol atau pol adalah jumlah gula (dalam gram) yang ada dalam setiap
100 gram larutan yang diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan polarimeter
secara langsung. Jadi menurut pengertian ini jika pol nira = 15, berarti dalam
100 gram larutan nira terdapat gula 15 gram. Selebihnya 85 gram adalah air
dan zat terlarut bukan gula.
Sebenarnya pengertian ini kurang tepat jika yang dimaksud gula adalah
Saccharosa. Sebab didalam pengukuran pol ada pengaruh dari senyawa gula selain
saccharosa yang menimbulkan perbedaan pengukuran. Jadi jelasnya pol tidak
sama dengan saccharosa.
HASIL BAGI KEMURNIAN (HK)
HK merupakan ukuran dari kemurnian nira, semakin murni secara relatif semakin banyak mengandung gula. Seperti telah dikatakan bahwa nira mengandung zat padat yang terlarut, zat ini terdiri dari gula dan bukan gula. Perbandingan berat kedua zat itu yang dinamakan hasil bagi kemurnian kalau dinyatakan dalam pol dan brix.
HK merupakan ukuran dari kemurnian nira, semakin murni secara relatif semakin banyak mengandung gula. Seperti telah dikatakan bahwa nira mengandung zat padat yang terlarut, zat ini terdiri dari gula dan bukan gula. Perbandingan berat kedua zat itu yang dinamakan hasil bagi kemurnian kalau dinyatakan dalam pol dan brix.
Jadi semakin besar jumlah gula, atau semakin sedikit brix HK semakin tinggi
dan sebaliknya semakin besar brix HK semakin kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar